PADANG – Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Itjen Kemenag RI) memberikan apresiasi atas strategi mitigasi risiko yang diterapkan oleh UPT Asrama Haji Embarkasi Padang dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Hal ini disampaikan oleh Farid Ma’ruf, perwakilan Itjen Kemenag RI, saat melakukan pendampingan lapangan di Embarkasi Padang pada Selasa (29/04/2025).
Farid mengingatkan bahwa kepuasan jemaah harus tetap menjadi prioritas utama, terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi. “Jangan sampai kepuasan jemaah menurun. Pelayanan harus tetap maksimal dan tidak boleh biasa-biasa saja, meskipun ada keterbatasan efisiensi, sumber daya dan peningkatan jumlah jemaah,” ujarnya dalam sesi diskusi bersama pimpinan UPT dan perwakilan instansi terkait.
Pada kesempatan yang sama, Farid Ma’ruf dan rekannya, Wediastri Chalida, turut mendampingi pelaksanaan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UPT Asrama Haji Embarkasi Padang dengan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (UNP). Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam penguatan layanan haji berbasis kemitraan pendidikan dan keilmuan.
Farid menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif yang telah dijalin antara Asrama Haji Embarkasi Padang dan UNP. “Kolaborasi seperti ini sangat penting. Selain mendukung pelayanan yang lebih baik, kerja sama ini juga menjadi bentuk keterlibatan nyata dunia pendidikan dalam pelayanan publik keagamaan yang berskala besar,” ujarnya.
Melalui kerja sama ini, UNP akan menyediakan buggy car selama musim haji untuk membantu mobilitas jemaah khususnya lansia di kawasan asrama. Selain itu, untuk pertama kalinya, mahasiswa dari jurusan perhotelan akan turut terlibat langsung dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji sesuai bidang keahlian yang mereka miliki.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Padang, Dr. H. Afrizen, menyambut baik apresiasi dan arahan dari Itjen Kemenag RI. Ia menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak guna meningkatkan mutu layanan. “Kami sangat terbuka bekerja sama dengan perguruan tinggi, instansi teknis, dan semua pihak yang memiliki visi yang sama dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji,” ujarnya.
Afrizen juga menegaskan bahwa kerja sama dengan UNP bukan hanya soal mobilitas atau layanan teknis, tetapi juga menciptakan ruang pembelajaran nyata bagi mahasiswa. “Asrama Haji menjadi laboratorium sosial dan profesional bagi mahasiswa. Mereka belajar langsung bagaimana memberi pelayanan kepada masyarakat dalam skala besar dan penuh tanggung jawab,” tambahnya.
Ia juga berharap bahwa kehadiran mahasiswa dari Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP dapat memperkuat pelayanan jemaah melalui pendekatan keramahan, profesionalitas, dan kecepatan respons. “Kita ingin jemaah merasa nyaman, aman, dan dilayani secara optimal dari saat datang hingga berangkat ke Tanah Suci,” kata Afrizen.
Pendampingan ini menjadi bagian penting dalam siklus evaluasi dan penguatan pelayanan haji nasional. Itjen Kemenag RI berkomitmen untuk terus hadir, mengawasi, dan mendukung pelaksanaan ibadah haji yang lebih baik setiap tahunnya.
Dengan adanya sinergi lintas sektor seperti ini, diharapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 dapat berjalan dengan lebih lancar, inovatif, dan berdampak langsung pada kepuasan serta kenyamanan para jemaah. (HumPro)