Denpasar – Sebagai pemimpin, peran dalam membina hubungan dan menjalin silaturahmi bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi yang kokoh untuk menciptakan sinergi, pertukaran ide, dan kolaborasi yang produktif. Mendasari hal tersebut Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Padang, H. Afrizen, jalin silaturahmi yang hangat dengan Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bali, H. Suyatno, pada hari Selasa (28/11) di kantor BDK Bali. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi keduanya, yang merupakan sesama Alumni Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XII Tahun 2023 di Pusdiklat.
Diskusi yang berlangsung fokus pada rencana kegiatan evaluasi PKA yang akan dilaksanakan di Provinsi Bali. Afrizen, selaku inisiator pertemuan, menggarisbawahi pentingnya menjalin silaturahmi dalam konteks pengembangan dan pemajuan bidang keagamaan.
“Silaturahmi adalah pondasi kuat untuk menciptakan kolaborasi yang berkelanjutan. Bersama-sama, kita dapat mengoptimalkan potensi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” ungkap Afrizen.
Kegiatan silaturahmi ini diselenggarakan sejalan dengan kewajiban partisipasi H. Afrizen dalam kegiatan Konsiyering Penyusunan Laporan Barang Milik Haji Tahun 2023M/1444H di Provinsi Bali.
Dalam suasana yang penuh keakraban, mereka membahas berbagai aspek terkait evaluasi PKA, sekaligus membagi pengalaman terkait tugas konsiyering yang sedang dijalani oleh Afrizen.
H. Afrizen menegaskan bahwa melalui silaturahmi dan kolaborasi seperti ini, akan lebih mudah menghadapi tantangan dan merumuskan solusi bersama.
“Kami sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan harus senantiasa bersinergi untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan,” tambahnya.
H. Suyatno, Kepala BDK Bali, menyambut hangat inisiatif silaturahmi dari H. Afrizen. Ia mengungkapkan, Kerjasama antar-institusi, terutama sesama alumni, memiliki potensi besar untuk memajukan sektor keagamaan. Evaluasi PKA yang direncanakan menjadi momentum penting untuk introspeksi dan pengembangan lebih lanjut.
“Silaturahmi bukan hanya tentang pertemuan, tetapi juga tentang membuka ruang diskusi dan kolaborasi. Saya yakin, melalui langkah-langkah konkret hasil dari pertemuan ini, kita dapat mencapai standar pelayanan keagamaan yang lebih baik dan merata di Provinsi Bali.” tutup H. Suyatno. (HumPro)