Padang – Lili Marlina Yunas Basri, seorang Penyuluh Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, dengan bangga mengisahkan perjalanannya sebagai pembimbing ibadah haji di Kloter 10 PDG. Tidak banyak wanita yang berkesempatan menduduki posisi ini, dan Lili, yang awalnya merasa minder, berhasil membuktikan kemampuannya melalui seleksi ketat.
Lili, yang merasa tidak menyangka akan terpilih, mengungkapkan kepada tim humas Asrama Haji Padang betapa bahagianya saat diberi kepercayaan tersebut. Di tengah dominasi petugas laki-laki, keberhasilan Lili merupakan pencapaian luar biasa yang membanggakan.
Komposisi petugas di Kloter 10 PDG terdiri dari lima petugas perempuan dan hanya dua petugas laki-laki, membawa jemaah dari berbagai daerah seperti Kota Padang Panjang, Kota Payakumbuh, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kota Padang.
Kekompakan dan kerjasama yang kuat antara petugas menjadi kunci sukses kloter ini. Lili memberikan apresiasi tinggi kepada Muhammad Israk, Ketua Kloter, yang selalu mengayomi dan mendukung timnya.
Ia juga menceritakan kiat-kiat yang dilakukannya dalam mensukseskan ibadah jemaah yakni dalam persiapan menghadapi Armuzna, Lili sebagai pembimbing ibadah haji kloter 10 mengadakan manasik yang dibagi perombongan, memastikan pemahaman jemaah menjadi lebih mantap dan terarah.
Pada tahun ini, Jemaah Haji yang diisi oleh mayoritas perempuan memiliki keuntungan juga bagi lili yang bertugas sebagai pembimbing ibadah wanita, Lili merasakan kedekatan dengan jemaah wanita yang tidak sungkan bertanya tentang masalah kewanitaan, terutama jemaah wanita di usia subur. Pembimbing ibadah menjadi ‘buku berjalan’ bagi jemaah, selalu siap dengan handphone di tangan untuk melayani pertanyaan jemaah 24 jam sehari. Keberadaannya memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaah dalam menjalankan ibadah.
Lili bersama timnya juga menghadirkan inovasi “Pojok Curhat” khusus bagi jemaah Kloter 10 PDG. Pojok ini berfungsi sebagai tempat konsultasi bagi jemaah, dilaksanakan setiap hari mulai pukul 08:00 pagi di mushola hotel tempat jemaah menginap. Antusiasme jemaah dalam memanfaatkan pojok curhat ini sangat tinggi, menunjukkan betapa pentingnya keberadaan tempat konsultasi tersebut bagi jemaah.
Lili mengisahkan, “Saya kemarin melakukan hal ini, bu. Apakah ibadah saya sah?” ucapnya mencontohkan pertanyaan jemaah.
Jemaah sering datang dengan berbagai pertanyaan yang menunjukkan kekhawatiran dan keingintahuan mereka tentang ibadah yang mereka lakukan. Lili dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan, memastikan ibadah jemaah sah dan memperoleh haji yang mabrur.
Kekompakan petugas di Kloter 10 PDG tidak hanya terlihat di antara petugas, tetapi juga dengan PHD (Pemandu Haji Daerah). Heni Agustiningsih Heriyono dan Jerniaty Djalaluddin Atjo, dua PHD yang terkenal tulus melayani jemaah, memberikan dukungan luar biasa kepada tim.
“PHD yang sebelumnya terkenal tidak bekerja dan ingin dilayani, tidak dijumpai pada 2 orang PHD di Kloter 10 Padang ini, dan bahkan kadang saya menangis melihat ketulusan mereka dalam melayani jemaah dan bahkan juga melayani kami semua para petugas,” ujar Lili dengan penuh rasa haru.
PHD kloter 10 PDG ini terkenal dikalangan jemaah akan solidaritasnya yang kuat. Mereka bahkan sering membantu kami dalam menyediakan makanan dan kebutuhan lainnya, memastikan seluruh petugas dalam kondisi sehat dan siap melayani jemaah.
“Mereka ini yang memiliki jabatan tinggi di tempat kerja masing-masing, namun tidak ragu melayani kami dan mengantarkan makanan untuk kami para petugas dan jemaah,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Dalam menjalankan tugasnya, Lili menghadapi tantangan tanpa kendala berarti. Mulai dari sebelum Armuzna di Makkah hingga kembali ke tanah air, segala sesuatunya berjalan lancar. Kedekatan dan komunikasi yang baik dengan maktab menjadi kunci sukses mereka.
“Alhamdulillah dengan kemampuan bahasa Arab, saya dapat berkomunikasi yang baik dengan Maktab sehingga segala sesuatu tantangan dapat segara kami komunikasilkan dan dapat terselesaikan dengan baik.” Ucapnya.
Lili juga menceritakan bahwa ia dan petugas lainnya memiliki inisiatif membangunkan jemaah, bahkan tidak tidur selama 36 jam untuk memastikan semua jemaah dapat menjalankan ibadah dengan lancar. Ia berkeliling dari kamar ke kamar, dari lantai satu hingga lantai enam hotel, membangunkan jemaah dan memastikan semuanya siap menjalankan ibadah.
Sebagai pembimbing ibadah, Lili berkomitmen untuk selalu siap menjawab pertanyaan dan mencari solusi terbaik bagi jemaah. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan pemahaman mendalam tentang ibadah agar jemaah dapat melaksanakan haji dengan benar.
Lili menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Agama yang telah mempercayakannya sebagai pembimbing ibadah haji tahun ini. Khususnya kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang, Kepala Seksi PHU, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat yang telah memberikan dukungan penuh.
Kisah Lili Marlina ini bukan hanya tentang keberhasilan seorang wanita dalam posisi yang jarang diduduki oleh kaum perempuan, tetapi juga tentang inovasi dan dedikasi yang tinggi dalam melayani jemaah haji. Keberadaannya memberikan inspirasi dan semangat bagi banyak orang, terutama wanita yang ingin berperan aktif dalam pelayanan ibadah haji. (HumPro)