Bogor – Kegiatan Orientasi Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Angkatan VI memasuki hari ketiga pada Kamis (15/08/2024). Acara yang berlangsung di Hotel Swiss-Belinn Bogor ini menghadirkan narasumber istimewa, yaitu Lukman Hakim Saifuddin, yang dikenal sebagai “Bapak Moderasi Beragama”. Kehadirannya memberikan perspektif mendalam dan inspirasi bagi para peserta tentang pentingnya peran ASN Kementerian Agama sebagai pelopor moderasi beragama di tengah masyarakat.
Dalam sesi tersebut, Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa moderasi beragama adalah proses memahami, menjalankan, dan mengamalkan ajaran agama dengan cara yang seimbang. Ia menjelaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya sekadar konsep, tetapi merupakan implementasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. “Beragama adalah proses. Proses memahami dan menjalankan ajaran agama dengan benar, tidak hanya dalam aspek iman, tetapi juga dalam amal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Lukman Hakim Saifuddin menekankan pentingnya peran ASN Kementerian Agama dalam mempromosikan moderasi beragama. Ia menyebut bahwa ASN Kemenag harus menjadi jembatan dalam kemajemukan yang ada di masyarakat. “ASN Kemenag memiliki tugas penting sebagai pelopor moderasi beragama. Mereka harus menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang agama dan budaya,” tuturnya.
Menurut Lukman, moderasi beragama bukanlah tembok pembatas yang memisahkan satu kelompok dengan kelompok lainnya, melainkan penghubung yang mempererat hubungan antara yang eksternum dan internum. “Moderasi beragama adalah penghubung antara keyakinan pribadi dan kebersamaan dalam kehidupan sosial. Sebagai ASN, kalian harus mampu menjalankan peran ini dengan baik, menjadi motor penggerak dan pelopor moderasi beragama di lingkungan kalian masing-masing,” tegasnya.
Dalam konteks tugas ASN, Lukman Hakim Saifuddin juga menekankan bahwa moderasi beragama harus diwujudkan dalam tindakan nyata, baik di lingkungan pekerjaan maupun di masyarakat.
Ia mengingatkan para ASN untuk tidak hanya berbicara tentang moderasi, tetapi juga menjadi contoh yang nyata bagi orang lain. “ASN Kemenag harus menunjukkan sikap moderat dalam setiap tindakan mereka, baik dalam menjalankan tugas di kantor maupun dalam interaksi dengan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu Dr. H. Afrizen, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Padang yang juga merupakan peserta dalam orientasi moderasi beragama ini, menyampaikan komitmennya untuk menjadi pelopor moderasi beragama di lingkungan pekerjaannya dan di masyarakat.
“Saya merasa sangat termotivasi dengan materi yang disampaikan oleh Pak Lukman. Sebagai ASN, saya siap untuk menerapkan nilai-nilai moderasi beragama dalam setiap aspek pekerjaan dan juga di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.
Dr. Afrizen juga menekankan bahwa moderasi beragama bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan komitmen dan kesungguhan, ia yakin bahwa ASN Kemenag dapat menjalankan peran ini dengan baik. “Tantangan dalam moderasi beragama memang besar, terutama di tengah keberagaman yang ada. Namun, dengan pendekatan yang bijaksana dan inklusif, saya yakin kita semua bisa menjadi motor penggerak moderasi beragama,” tambahnya.
Kegiatan orientasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para ASN tentang pentingnya moderasi beragama dalam menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, seperti ekstremisme dan intoleransi, moderasi beragama menjadi salah satu solusi untuk menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. (HumPro)