Prof. Ganefri, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), bukan hanya seorang pemimpin akademik yang ulung, tetapi juga sosok yang memiliki peran penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya Minangkabau. Inovasi terbarunya, kegiatan UNP Bersongket, yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis UNP ke-69 pada tahun 2023, tidak hanya menjadi ajang memecahkan rekor MURI, tetapi juga menjadi wujud kecintaannya terhadap warisan budaya Indonesia, khususnya budaya Minangkabau.
Dalam kegiatan tersebut, Prof. Ganefri berhasil menciptakan suasana yang luar biasa dengan mengajak seluruh civitas akademika UNP untuk berpartisipasi dalam pemecahan rekor MURI. Melibatkan sekitar 17 ribu peserta, kegiatan ini bukan hanya menciptakan rekor kuantitatif tetapi juga menggambarkan kecintaan anak negeri Minangkabau dalam melestarikan budayanya sendiri. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari sekadar angka, kegiatan ini memiliki urgensi dalam memperkuat identitas budaya dan kearifan lokal orang Minangkabau.
Prof. Ganefri selain merupakan rektor UNP, beliau juga merupakan Niniak Mamak dengan Gelar Pusako Datuak Djunjungan Nan Bagadiang dan hal ini memperkuat bahwa Prof. Ganefri merupakan pewaris kearifan lokal dan budaya Minangkabau. Gelar Pusako bukan hanya simbol, melainkan juga tanggung jawab untuk memelihara dan meneruskan warisan budaya yang kaya.
Atas dasar itulah Prof. Ganefri memadukan kearifan lokal sebagai pondasi utama dalam setiap langkahnya, menciptakan keseimbangan yang harmonis antara tradisi dan modernitas. Dalam perkembangan modernitas budaya, beliau menyadari pentingnya melestarikan budaya Minangkabau, terutama songket, yang telah menjadi identitas budaya yang dikenal di dalam dan di luar negeri.
Dalam setiap langkahnya, Prof. Ganefri menunjukkan bahwa pelestarian songket, sebagai salah satu warisan budaya Minangkabau, memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar mempertahankan tradisi. Beliau percaya bahwa songket bukan hanya sebagai pakaian adat, tetapi juga sebuah karya seni yang mengandung nilai-nilai filosofis dan simbolik yang kaya.
Ganefri melalui kegiatan ini ingin mewujudkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan kekayaan budaya dan seni tradisional. Beliau ingin agar setiap generasi, terutama generasi muda, dapat memahami dan menghargai keindahan serta makna yang terkandung dalam setiap motif dan teknik pembuatan songket.
Melalui dedikasinya dalam menggelar kegiatan bersejarah seperti UNP Bersongket, Prof. Ganefri membuktikan bahwa kepemimpinan yang berbasis pada kecintaan terhadap budaya dapat menjadi pendorong inovasi dan prestasi. Dengan begitu, beliau tidak hanya menjadi Rektor yang mengemban tugas akademik, tetapi juga tokoh adat yang memberikan kontribusi nyata dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya Minangkabau. (Afrizen)