Padang — Ratusan warga tampak memadati kawasan Asrama Haji Padang, Kelurahan Parupuk Tabing, Kamis (22/05/2025), guna melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) Kloter 11 Embarkasi Padang. Suasana haru dan bahagia menyelimuti lokasi pemberangkatan saat 423 jemaah dari empat daerah di Sumatera Barat ini siap diberangkatkan menuju Tanah Suci.
Kloter 11 ini terdiri dari jemaah yang berasal dari Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, Kota Pariaman, dan Kota Padang. Di antara jemaah tersebut, rombongan terbesar berasal dari Kabupaten Dharmasraya, termasuk jemaah asal Nagari Sikabau yang mendapat perhatian khusus dari masyarakatnya.
Tradisi melepas jemaah haji secara bersama-sama masih dijaga dengan kuat oleh masyarakat Kabupaten Dharmasraya. Dari Nagari Sikabau saja, sebanyak 15 jemaah dilepas oleh warga dengan penuh kekhidmatan. Warga mengiringi keberangkatan jemaah dari nagari hingga ke Masjid Raya Dharmasraya sebelum melanjutkan perjalanan ke Asrama Haji Padang.
“Ini sudah menjadi tradisi turun-temurun di Nagari Sikabau. Kami merasa bangga bisa menghantarkan saudara-saudara kami yang akan menunaikan ibadah haji,” ujar Abdul Razaq, Wali Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung. Ia menyebutkan sekitar 30 bus dan mobil pribadi dikerahkan untuk mengantar jemaah hingga ke Padang.
Menurut Razaq, meskipun banyak dari keluarga tidak bisa masuk ke area asrama, sekadar melihat, melambaikan tangan, dan bersalaman dengan para jemaah sudah menjadi bentuk kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat. Hal ini menggambarkan nilai-nilai kekeluargaan dan religiusitas yang sangat kental di tengah masyarakat.
Tradisi serupa juga dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Sijunjung. Manda Permata Sari, salah seorang warga yang ikut menghantarkan keluarganya, mengaku berangkat dari Sijunjung ke Padang dengan rombongan 15 bus hanya untuk memberikan salam perpisahan kepada para jemaah.
“Kami ingin memberi semangat secara langsung kepada mereka. Setiap tahun, kami selalu melakukan ini. Ini bukan sekadar formalitas, tapi sudah menjadi bagian dari budaya kami dalam menghargai ibadah haji,” ujar Manda. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat biasanya memberikan amplop berisi bantuan materi sebagai bentuk dukungan kepada jemaah yang berangkat.
Tradisi memberi bantuan ini dilakukan tanpa membedakan status atau kedekatan. Baik keluarga, tetangga, maupun masyarakat umum turut serta memberikan sumbangan sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Padang, Dr. H. Afrizen, turut mengapresiasi semangat masyarakat dalam melepas jemaah. Menurutnya, Asrama Haji Padang saat ini telah menyediakan area khusus sebagai titik temu antara jemaah dan keluarga yang disebut meeting point, yang terletak di belakang pos satpam.
“Di area tersebut, keluarga masih dapat bersalaman dan menyerahkan barang bawaan dengan waktu dan jumlah orang yang terbatas. Namun, ketika jemaah telah memasuki tahapan akhir persiapan keberangkatan, akses pertemuan sudah tidak diperbolehkan lagi demi kelancaran proses,” jelas Dr. H. Afrizen.
Ia mengaku salut dengan antusiasme masyarakat, terutama dari Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Sijunjung, yang menunjukkan kekompakan dan semangat gotong-royong dalam mendukung ibadah haji. “Kami bangga melihat budaya yang masih begitu kuat dan hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Secara keseluruhan, proses pemberangkatan JCH Kloter 11 Embarkasi Padang berlangsung dengan tertib dan lancar. Para jemaah telah menyelesaikan seluruh tahapan administrasi, pemeriksaan kesehatan, hingga proses karantina selama 24 jam di Asrama Haji.
Sebanyak 423 jemaah diberangkatkan dari Asrama Haji Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau pada sore hari. Mereka kemudian terbang ke Tanah Suci menggunakan pesawat Lion Air LNI 3086 pada pukul 18.40 WIB menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. (HumPro)


