Padang – Jemaah Haji Kloter 2 (Dua) Embarkasi Padang tiba dengan selamat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada hari Selasa (25/06/2024), pukul 00:43 WIB dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia Boeing 777 Seri 300 ER dengan nomor penerbangan GA 3402 dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Rombongan jemaah haji Kloter 2 ini terdiri dari 392 orang, yang yang berasal dari Kabupaten Agam. Jemaah ini disambut dengan hangat oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang di Aula Makatul Mukkaramah Asrama Haji Padang pada pukul 03:00 WIB. Setelah itu, seluruh rombongan jemaah melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Agam pada pukul 05:00 WIB.
Jumlah jemaah haji yang berangkat dalam Kloter 2 sebanyak 393 orang, yang terdiri dari 388 jemaah dan 5 petugas. Namun, pada kepulangan kali ini, jumlah jemaah yang kembali hanya 392 orang. Satu orang jemaah atas nama Rosdiana Jakfar, berusia 83 tahun asal Kabupaten Agam, harus tinggal di Arab Saudi karena sakit dan menjalani mutasi keluar.
Rombongan Kloter 2 ini dipimpin oleh Asrul Syahril Abdul Muthalib. Dari total jemaah, 147 orang di antaranya adalah jemaah haji lanjut usia (lansia), yang menjadi prioritas utama dalam pelayanan selama proses pelayanan haji.
H. Syaiful Hak, selaku Pelaksana Harian (Plh) Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Padang, menyampaikan bahwa kepulangan jemaah haji di Debarkasi Padang selalu disambut dengan antusias. Pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal, terutama bagi jemaah yang menjadi prioritas, yaitu jemaah lansia dan jemaah dengan risiko tinggi (risti).
Syaiful Hak juga menjelaskan bahwa koper bagasi dan air zamzam para jemaah dapat diambil langsung di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) sesuai daerah asal jemaah dengan membawa bukti paspor jemaah. Pengambilan koper bagasi dan air zamzam tidak dilakukan di Asrama Haji Padang untuk mempermudah proses distribusi.
Lebih lanjut, koper kabin jemaah akan disortir oleh petugas di Aula Madinatul Hujjaj dan langsung dibantu untuk diantarkan ke bus penjemputan masing-masing jemaah. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dan pelayanan yang optimal selama fase pemulangan jemaah.
PPIH Debarkasi Padang memastikan bahwa semua kebutuhan jemaah, terutama yang lansia dan risti, terpenuhi dengan baik. PPIH Debarkasi Padang juga menyediakan fasilitas medis dan tenaga kesehatan yang siap siaga untuk menangani kebutuhan darurat.
Kepulangan ini menandai berakhirnya perjalanan spiritual yang penuh makna bagi para jemaah. Mereka membawa pulang kenangan dan pengalaman berharga dari Tanah Suci, yang akan menjadi bekal spiritual dalam kehidupan mereka sehari-hari di Ranah Minang. (HumPro)