Padang — Sebanyak 421 jemaah haji Kloter 7 Padang (PDG) asal Kabupaten Agam tiba kembali di Ranah Minang, Senin malam (23/06/2025). Rombongan jemaah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada pukul 18.27 WIB dengan menggunakan pesawat Lion Air Airbus A330, nomor penerbangan JT3087, setelah menempuh perjalanan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Kepulangan jemaah disambut hangat oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang di Aula Makkatul Mukarramah Asrama Haji Padang. Acara penyambutan turut dihadiri oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Sumatera Barat, H. Al Amin, S.Sos., M.M., serta Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, yang secara langsung menerima kembali jemaah dari tanah suci.
Ketua Kloter 7 PDG secara resmi menyerahkan rombongan jemaah kepada PPIH Debarkasi Padang yang kemudian diteruskan kepada Pemerintah Kabupaten Agam sebagai daerah asal jemaah.
Setibanya di Asrama Haji Padang, suasana haru menyelimuti jemaah yang mengungkapkan rasa syukur telah kembali ke tanah air dengan selamat. Banyak dari mereka yang meneteskan air mata ketika mengenang perjalanan spiritual yang baru saja dijalani.
Salah satu jemaah, Yulinar (67 tahun), menyampaikan apresiasi yang mendalam atas pelayanan petugas haji. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengisahkan bagaimana dirinya selalu didampingi petugas saat waktu salat dan mendapatkan perawatan saat mengalami gangguan kesehatan. “Waktu salat didampingi, waktu sakit diobati. Terima kasih kepada semua petugas. Mudah-mudahan semuanya diberikan kesehatan oleh Allah,” ucapnya dengan penuh haru.
Kesan positif juga datang dari Evi Yulinda (58 tahun), jemaah yang sebelumnya pernah berhaji pada tahun 2011. Ia menilai pelayanan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya, terutama dalam hal konsumsi. “Makanan selalu datang tepat waktu, bahkan kadang berlebih. Tidak ada yang kelaparan. Kami sangat bersyukur,” tuturnya.
Lebih lanjut, Evi juga menyoroti keandalan informasi yang diberikan petugas kepada jemaah, baik secara langsung maupun melalui grup WhatsApp. “Informasinya selalu update. Petugas cepat tanggap dan hadir di saat dibutuhkan,” ungkapnya.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada tim kesehatan kloter, terutama dr. Eka dan perawat Ns. Ainil yang disebutnya luar biasa dalam menjalankan tugas. “Mereka bekerja tanpa kenal lelah, bahkan saya lihat Bu Ainil sampai harus diinfus karena kelelahan. Tapi mereka tetap mendampingi kami sampai naik pesawat,” katanya dengan suara bergetar.
Cerita perjuangan dan dedikasi para petugas haji tahun ini memang mendapat sorotan positif dari para jemaah. Ketulusan dan totalitas mereka selama mendampingi jemaah di Tanah Suci menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu Allah tersebut.
Namun demikian, dalam kloter ini juga tercatat satu jemaah yang tertunda kepulangannya karena alasan kesehatan, yakni Zubir Kahar Abdul Rauf yang saat ini masih menjalani perawatan di Arab Saudi. Selain itu, terdapat satu jemaah yang wafat selama di Tanah Suci atas nama Sulastri binti Abdul Malik Amin (69 tahun).
Kepulangan jemaah Kloter 7 PDG tidak hanya menjadi momen penuh syukur dan kebahagiaan bagi para keluarga, tetapi juga mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Pelayanan yang diberikan oleh petugas, baik dalam aspek ibadah, kesehatan, maupun logistik, mendapat apresiasi tinggi dari para jemaah. Ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antarinstansi dan dedikasi para petugas mampu mewujudkan layanan yang semakin berkualitas dari tahun ke tahun. (HumPro)