Rosmiar, ART dari Pasaman Barat yang Menaklukkan Mimpi ke Tanah Suci

Padang — Di tengah gegap gempita keberangkatan jemaah haji Kloter 8 Embarkasi Padang, terselip kisah penuh haru dari seorang perempuan tangguh asal Kabupaten Pasaman Barat. Namanya Rosmiar, akrab disapa “Ante Ros”. Di usia 49 tahun, ia akhirnya menjejakkan kaki di tanah suci bersama sang suami. Bukan karena limpahan harta, tetapi berkat kegigihan, kesabaran, dan keyakinan bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha hamba-Nya.

Pertemuan tim Humas Asrama Haji Embarkasi Padang dengan Ante Ros menjadi momen yang penuh makna. Dalam balutan mukena putih dan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, ia membuka kisah perjuangan yang dimulai sejak ia mendaftar haji pada tahun 2012. Namun, baru lima tahun terakhir ia mampu mencicil pelunasan biaya haji — semua berawal dari pekerjaan sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).

“Saya kumpulkan sedikit demi sedikit dari upah kerja. Alhamdulillah, setelah itu saya bisa beli satu ekor sapi. Dari situ saya mulai beternak. Hasilnya saya tabung untuk naik haji,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Namun perjalanan itu tidak selalu mulus. Terkadang, tabungan tersendat karena kebutuhan lain yang tak kalah penting: pendidikan anak-anaknya. “Prioritas saya sebelumnya adalah sekolah anak-anak. Tapi saya terus berdoa agar tetap diberikan jalan,” ujarnya lirih.

Ante Ros dan suaminya, yang bekerja sebagai buruh panen sawit, menamakan tabungan mereka sebagai “tabungan impian.” Meski keduanya hanya mengenyam pendidikan dasar — bahkan Ante Ros tidak tamat SD — mereka tidak pernah berhenti bermimpi dan berusaha.

“Hidup ini susah. Saya tidak punya keinginan jadi kaya, saya hanya ingin dimampukan untuk naik haji,” ucapnya penuh haru.

Keyakinan mereka terpatri kuat dalam satu ayat Al-Qur’an yang menjadi pegangan dalam menjalani hidup:

“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(QS Al-Ankabut: 69)

Tak hanya kisah perjuangan yang menyentuh, Ante Ros juga menyampaikan rasa syukurnya atas pelayanan yang diberikan oleh Asrama Haji Embarkasi Padang. Menurutnya, keramahan dan kenyamanan layanan benar-benar membuat hatinya bahagia dan tenang sebelum keberangkatan ke tanah suci.

“Saya tidak menyangka dilayani sebaik ini. Alhamdulillah, semua yang saya dan suami usahakan selama ini rasanya terbayar lunas oleh suasana hangat dan penuh perhatian di sini,” katanya.

Ia juga mengingatkan kembali betapa pentingnya niat dan usaha dalam meraih sesuatu, mengutip ayat lain dari Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS Ar-Ra’d: 11)

Kini, mimpi itu telah nyata. Ante Ros dan suaminya tengah bersiap menjalani ibadah haji, melangkah menuju Baitullah dengan hati yang lapang dan penuh syukur. Semoga mereka dan seluruh jemaah haji lainnya diberi kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah, serta menjadi haji yang mabrur.

Kisah Ante Ros menjadi pengingat bahwa tak ada mimpi yang terlalu tinggi jika kita memiliki tekad dan keyakinan yang kuat. Semoga cerita ini menginspirasi kita semua, terutama keluarga besar Asrama Haji Embarkasi Padang.

Sampai jumpa di segmen “Cerita Inspiratif” berikutnya. (HumPro)

Read Previous

Lepas JCH Kloter 8 PDG, Wamenag Titipkan 7 Pesan kepada Jemaah

Read Next

Linen Sekali Pakai, Ciptakan Kenyamanan bagi Jemaah Selama Menginap di Asrama Haji Padang

Open Chat WhatsApps
Klik, Untuk Chat Langsung
WhatsApps
Hallo, untuk pemesanan kamar dapat langsung menghubungi kami dengan cara mengklik "Open Chat WhatsApps" dibawah